Baca juga: Dispertan Pati Ajak Petani Budidayakan Padi M70d
Menurutnya, beberapa varietas yang ditanam diantaranya inpari 38, inpari 39, inpari 40, inpari 46, varietas cisaat, dan cakra buana.
“Semuanya ini cocok ditanam di lahan tadah hujan. Kita coba, kita lihat mana yang lebih cocok untuk Blora. Luas lahan yang ditanami kali ini adalah 10 hektare,” lanjut Priatna Sasmita.
Ini merupakan center of excellent, artinya menjadi pusat percontohan keunggulan inovasi lahan sawah tadah hujan.
“Harapannya nanti bisa dikembangkan di seluruh kecamatan dan menyebar menjadi model pengembangan sawah tadah hujan tingkat nasional,” tambahnya.
Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi pemilihan Blora sebagai pusat percontohan keunggulan inovasi lahan sawah tadah hujan. Ia berharap program ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Terimakasih Pak Kapuslitbang Kementan, salam untuk Pak Menteri. Blora ini memang hampir sebagian besar merupakan sawah tadah hujan. Sawah irigasinya hanya sedikit. Dengan adanya riset ini, kami berharap memperoleh hasil terbaik dan bisa direplikasikan ke daerah lain sehingga berujung pada peningkatan kesejahteraan petani kita,” terang Bupati.