Desa Margomulyo, Sentral Itik yang Mampu Produksi 10.000 DOD Sehari

Pati, Mitrapost.com Dinas Pertanian Kabupaten Pati melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Tayu perkenalkan Desa Margomulyo, Kecamatan Tayu sebagai sentra peternak itik.

Sulhadiyanto selaku Koordinator BPP Kecamatan Tayu mengatakan, di Margomulyo terdapat 46 peternak itik aktif. Dalam sehari desa tersebut diakui mampu menetaskan 10.000 DOD (anakan itik usia sehari) per hari.

Peminat hasil ternak ini selain DOD juga dan telur banyak dicari oleh masyarakat. “Peternak di sini biasa menyuplai untuk pulau Jawa hingga luar Jawa mas. Mereka sudah punya link sendiri. Di Pati sendiri juga banyak peminatnya,” ujarnya, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: HPDKI Jadi Wadah Peternak Kambing di Rembang

Bagi warga Desa Margomulyo usaha beternak itik dianggap tidak begitu sulit. Menurutnya peternak pintar meminimalisir risiko kematian itik dan mencari pakan alternatif saat harga pakan mahal.

“Kalau soal pagebluk juga peternak hafal. Untuk menghindari penyakit tetelo itu divaksin. Sanitasi kandang juga sudah bagus. Mereka melarang itik memakan makanan busuk agar tak terserang penyakit,” ujar Koordinator BPP Tayu.

Saat pandemi Covid-19 melanda, Suldiyanto menyebut produktivitas para peternak juga tidak terganggu. Kendati demikian ia mengaku harga komoditas itik sempat anjlok meski tak lama.

“Kendala teknis tidak ada. Problemnya harga kadang naik turun, juga untuk penggemukan biaya pakan tinggi. Untuk sekarang harga sih sudah 8-10 ribu rupiah, di awal corona sempat Rp4 ribu,” kata Suldiyanto.

Baca juga: Pemerintah akan Cabut Subsidi Listrik untuk Hemat Belanja Negara

Kendala distribusi keluar daerah karena PSBB juga saat ini tak ada lagi. Pasalnya para petani sudah mengantongi surat izin melintas jalan dari dokter hewan

BPP Kecamatan Tayu juga secara berkala memberikan penyuluhan memberikan fasilitas kesehatan ternak agar produksi itik stabil.

“Kita lakukan pembinaan kelompok bersama pak dokter hewan dan mantri hewan. Ada juga program vaksinasi, pemberian disinfektan untuk sanitasi kandang, perbaikan cara budidaya dan pencegahan penyakit menular pada unggas,” tandas Sulhadiyanto. (Adv)

Baca juga: Hari Keempat Puasa, Harga Kepokmas di Blora Masih Terkendali

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati