Perlu diketahui, fase bertami padi yang paling dianggap sulit dilakukan oleh para pemuda adalah fase tanam (tandur) dan panen.
Merespons hal tersebut, secara konkret BPP Trangkil telah melatih 6 petani muda di Desa Rejoagung Kecamatan Trangkil untuk menjadi operator transplanter (mesin alat tanam). Sementara mesin alat panen sudah banyak disewakan oleh penyewa.
“Tahun 2021 kami giatkan di daerah Rejoagung. Kita kawal untuk mendapatkan bantuan transplanter sudah hampir 2 tahun tapi tidak pernah digunakan. Ini kami galakan lagi, sudah melatih beberapa pemuda untuk mau menjadi operator transplater 6 pemuda. Alhamdulillah untuk periode tanam ini sudah mencapai 14 hektare di 14 desa di Trangkil dan Wedarijaksa,” kata Sutriyono melengkapi.
Selain kendala minat pemuda, faktor kedua yang mempengaruhi minat tani pemuda Sutriyono adalah tingginya modal yang dibutuhkan untuk mulai bertani.
“Kendala kedua yakni lahan dan modal. kalau tidak punya lahan kan mustahil menjadi petani. modal sokonngan dana alat pertanian juga butuh modal,” kata Sutriyono.