Mitrapost.com – Bagi anak kos, mengonsumsi mi instan kerap kali menjadi andalan saat dompet lagi tipis atau malas keluar beli makan. Termasuk saat sahur, mi instan kadang menjadi pilihan cepat. Mi instan memang memiliki kandungan karbohidrat yang bisa membuat kenyang setelah mengonsumsinya. Meski demikian sahur menggunakan mi instan tidak disarankan.
Cepat lapar
Menurut dr.Sepriani Timurtini Limbong dalam laman Klik Dokter mengatakan bahwa mi instan memiliki kandungan karbohidrat sederhana yang cepat menaikkan gula darah. Sayangnya kadar gula darah juga akan cepat menurun, sehingga perut akan merasa cepat lapar.
Selain itu, kandungan natrium atau garam yang cukup tinggi ini bersifat menyedot air dalam tubuh sehingga akan mudah merasa haus.
Baca juga: Cara Sehat Konsumsi Mi Instan
Boleh sahur dengan mi instan asalkan…
Bila memang terpaksa harus makan sahur menggunakan mi instan maka harus dilengkapi juga dengan makanan bergizi lainnya seperti sayur dan daging.
Melansir laman Halodoc pakar gisi Patrick Holfond menyarankan agar mengonsumsi mi instan juga diimbangi dengan sayuran yang dengan mi instan itu sendiri. Seperti bayam, sawi, kangkung, tomat, wortel, mentimun dan lainnya.
Menambahkan sayuran saat masak mi instan berarti membantu memenuhi asupan zat besi, vitamin, antioksidan, serta mineral yang membuat tubuh tetap fit selama menjalankan ibadah puasa.
Selain itu menambahkan daging ayam, daging sapi, ikan, atau telur ke dalam mi instan juga membantu mencukupi protein dan lemak dalam tubuh. Akan tetapi, Holfond lebih menyarankan agar mengutamakan sayur terlebih dahulu karena lebih berkhasiat untuk merawat kesehatan.
Baca juga: Mie Instan Meski Legit di Lidah dan di Kantong, Tapi Tak Ramah Bagi Kesehatan
Jangan terlalu sering
Meski boleh mengonsumsi mi instan dengan ditambah sayur dan daging, namun konsumsi secara berlebih dan sering juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Melansir laman Dokter Sehat, terlalu sering konsumsi mi instan bisa memicu risiko penyakit kanker. Sebab mi instan memberi tekanan pada sistem pencernaan, selain itu proses pencernaannya juga berlangsung lama.
Makanan yang disimpan di dalam tubuh dalam waktu lama membuat pencernaan menjadi lambat. Bahan kimia dan pengawet yang dipertahankan di dalam tubuh sering mengarah pada paparan berlebihan dari Butylated hydroxyanisole (BHA) dan t-butylhydroquinone (TBHQ).
Kedua bahan kimia tersebut bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Bahkan dapat menyebabkan asma, kecemasan dan diare jika dikonsumsi terlalu sering.
Efek makan mi instan dalam jangka panjang dapat memengaruhi metabolisme tubuh. hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mi.
Mi instan juga mengandung sejumlah natrium yang tinggi, kelebihan konsumsi natrium bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. (*)
Baca juga: 7 Macam Makanan Sehat bagi Jantung
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Redaksi Mitrapost.com