Rembang, Mitrapost.com – Larangan mudik lebaran tahun 2021 ini diakui berdampak pada penurunan penjualan tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) di berbagai daerah. Sepinya penjualan tiket bus juga turut dirasakan oleh para agen tiket bus di Terminal Lasem, Kecamatan Lasem, yang notabene merupakan salah satu terminal teramai dan tersibuk di Kabupaten Rembang.
Sakroni (43), agen tiket untuk PO. Sudiro Tunggal Jaya mengungkapkan, penjualan tiketnya saat-saat ini mulai turun drastis. Ia mengaku, pada hari-hari biasa dirinya bisa menjual 10 hingga 20-an tiket per hari. Angka tersebut kemudian menurun sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia. Terlebih pada tahun sebelumnya pemerintah juga menerapkan larangan mudik lebaran.
Sakroni menambahkan, kendati larangan mudik baru akan diberlakukan pada 6 Mei 2021 mendatang, namun sepinya penjualan tiket bus sudah ia rasakan sejak beberapa hari terakhir ini. Yakni setelah diterapkannya aturan pengetatan sejak 22 April 2021 lalu.
“Ini (larangan mudik) belum berlaku saja sehari cuma bisa jual 3 tiket, 4 tiket, malah kadang nggak sama sekali. Nggak tahu nanti tanggal 6-17 (Mei ini),” ungkapnya.
Atas hal tersebut, Sakroni mengeluhkan tidak adanya solusi yang bijak dari pemerintah. Ia berpendapat, harusnya mudik tetap diperbolehkan sepanjang pihak bus dan penumpang sama-sama sepakat untuk memperhatikan betul protokol kesehatan.
“Pemerintah harusnya ada solusi. Misalnya kita (pihak bus) dan penumpang harus rapid test dulu tetap siap-siap saja,” ujarnya.
Tak jauh berbeda dengan Sakroni, hal serupa pun turut dirasakan oleh Karti (48), seorang agen bus dari PO. New Shantika. Ia mengatakan, hari-hari ini penjualan tiket bisnya benar-benar sepi. Dari yang bisa menjual 15 hingga 50-an tiket per hari, untuk saat-saat ini dalam sehari ia mengaku hanya bisa menjual antara 4 hingga 5 tiket saja.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten