Rembang, Mitrapost.com – Bertempat di Rumah Tumbuh Khotijah, Pengurus Karang Taruna Kabupaten Rembang bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkolaborasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) mengadakan kegiatan Sarasehan Gerakan Perempuan, Kamis (29/4/2021).
Bertema “Potret Kartini Masa Kini”, acara ini diikuti oleh karang taruna dari beberapa kecamatan di Kabupaten Rembang. Acara ini juga diikuti oleh berbagai elemen komunitas atau organisasi pemberdayaan perempuan.
Dituturkan oleh Ahmad Rif’an selaku Ketua Pengurus Karang Taruna Kabupaten Rembang, kegiatan ini sebenarnya berlangsung selama 3 hari, terhitung sejak tanggal 27-29 April dengan mengusung beragam segmen seputar pemberdayaan perempuan.
Baca juga: Haziroh Hafidz: Perkawinan Usia Remaja di Rembang Meningkat
Kaitannya dengan pemberdayaan SDM perempuan Rembang, Rif’an mengungkapkan bahwa saat ini perempuan-perempuan Rembang sudah cukup berdaya di bidang ekonomi kreatif. Hal tersebut menyusul suksesnya 7 produk UMKM dan Industri Rumahan Rembang masuk ke pasar modern pada awal April 2021 lalu. Untuk itu, pihaknya meminta Pemkab, TP PKK, dan pengurus Karang Taruna Rembang untuk mendukung kreativitas produksi para perempuan.
“Agar mereka (perempuan Rembang) bisa berdaya, bisa berkarya minimal di rumah salah satunya ya melalui UMKM dan industri rumahan ini. Maka perlu support dari pemerintah, khususnya TP PKK, dan pengurus Karang Taruna,” ujarnya.
“Karena TP PKK dan Karang Taruna ini adalah organisasi sosial yang ada di tingkat grass root. Jadi ini bisa lebih efektif dalam pengelolaan industri rumahan tadi,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Haziroh Hafidz selaku Ketua TP PKK Rembang juga mengajak semua pihak untuk saling bersinergi dalam mendukung produksi industri rumahan atau UMKM dari perempuan-perempuan Rembang. Ia berharap agar pelatihan-pelatihan dilakukan secara tuntas dan ditindaklanjuti secara serius.
Baca juga: News Grafis : Operasi Pekat Jilid 3 di Rembang
“Kami berharap semuanya bisa memberi support, jangan setengah-setengah dalam memberi pelatihan. Agar kita bisa menjadikan industri rumahan lebih maju lagi, baik secara pengemasannya, secara perizinannya, dan sekaligus modalnya,” tuturnya.
Istri Bupati Rembang itu menegaskan, dari Pemkab sendiri sudah pernah menyosialisasikan akan memberi pinjaman lunak tanpa agunan. Sehingga perempuan-perempuan industri rumahan dan pelaku UMKM bisa diberdayakan secara maksimal.
“Pemerintah sudah memberi pinjaman lunak. Rp1 juta, Rp5 juta, Rp25 juta, dan itu tanpa agunan. Sehingga ibu-ibu bisa bekerja dan tidak bingung urusan pemasaran dan modalnya bagaimana,” tegasnya. (Adv)
Baca juga:
- Sistem AKIP Rembang Raih Predikat B
- Video : Pemkab Rembang Sambangi Keluarga Prajurit KRI Nanggala 402
- Pandawa Rembang Berbagi Keceriaan dengan Anak-Anak Yatim
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=7ayidjB48X4[/embedyt]