Pati, Mitrapost.com – Tahun ini, Kabupaten Pati menargetkan 150 ternak diikutkan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K). Program dari Kementerian Pertanian ini dimaksudkan untuk melindungi peternak akibat kematian ternak.
Dinas Pertanian (Dispertan) mengaku sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2017 program asuransi ini belum diminati masyarakat. Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati, Andi Hirawadi mengaku telah menawarkan ratusan polis asuransi kepada peternak atau kelompok tani sapi kerbau.
Ketidaktertarikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya rendahnya tingkat kematian ternak sapi kerbau di Pati. Andi mengatakan tahun lalu hanya ada 1 mati sapi saja yang menerima klime atas AUTS/K. Selain itu persyaratan untuk mendaftar AUTS/K juga sangat ketat.
Baca juga: Dispertan Pati Minta PPL Transparan Soal Data Peternakan
“Prosedurnya ketat. Sapi komoditas sapi potong dan harus betina, harus ada pemerikasaan dokter hewan, sapinya harus sehat. Sasaran kita juga kelompok tani bukan perorangan,” urai Kabid Peternakan, Andi Hirawadi saat diwawancarai Mitrapost.com belum lama ini.
Dispertan mencatat hingga saat ini baru 36 peserta di dua kelompok tani saja yang telah terdaftar di AUTS/K.
Satu ekor sapi preminya sebesar Rp200 ribu pertahun, namun telah disubsidi pemerintah 80 persen sehingga peternak hanya perlu membayar Rp40 ribu.
Asuransi ini dapat mengcover kerugian kematian ternak akibat penyakit tertentu, gagal melahirkan, pencurian, dan kecelakaan. Bila terjadi kematian, peternak akan mendapatkan uang klime senilai Rp10 juta. Andi mengaku pencairan klime paling cepat 2-3 bulan.
Baca juga: Dispertan Pati Minta PPL Transparan Soal Data Peternakan
Terkait dengan proses klaim, Andi menjelaskan, peserta hanya cukup melaporkan kematian hewan ternak ke Dinas Pertanian atau petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di setiap kecamatan.
Nantinya, pihak Dispertan dan tim paramedis akan datang memeriksa untuk memastikan penyebab kematian hewan ternak. Setelah itu, petugas akan memberikan visum dan menerbitkan keterangan kematian sesuai kriteria yang diperoleh.
Meski tingkat kematian ternak sapi dan kerbau di Pati cenderung rendah. Dispertan Pati berkomitmen akan terus mendorong peternak untuk mengasuransikan peliharaan mereka. (Adv)
Baca juga:
- Video : Putus Rantai Distribusi Panen, Dispertan Pati Uji Coba Aplikasi E-Panen
- Optimalkan Produksi Kacang Tanah Daerah, Dispertan Berupaya Perluas Kemitraan
- Dispertan Pati Optimalkan Lahan Perhutani untuk Budidaya Porang
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati