Baca Juga: Dispertan Pati Gelar Bimtek BPP Konstratani Proyek IPMIP 2021
Pihaknya pun tak lupa memasok persediaan pupuk dan benih sebagai fasilitas pendukung suksesnya SL IPDMIP.
Pupuk tersebut diantaranya pupuk urea dan pupuk NPK (Phoska). Ketersediaan benih pun disiapkan demi meningkatkan kualitas produksi tanaman.
“Sebelum pelaksanaan, kami amati dulu LL-nya. Kami perhitungkan jumlah anakan, tinggi tanaman, kapasitas pupuk, lalu kemudian amati budidayanya. Jika peserta SL telah mengamati LL, mereka mulai belajar cara bertanam. Setelah itu, tanamannya diamati setiap seminggu sekali,” ucap Evi
Baca Juga: Dispertan Ajak Peternak Ayam Layer Perbaiki Manajemen Pemeliharaan
Ia mengaku sedang mengupayakan adanya ubinan untuk menghambat serangan hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hal ini bertujuan agar dapat memproyeksi hasil budidaya.
“Karena jika ada OPT yang tak teramati, nantinya akan menghambat budidaya,” imbuhnya
Perlu diketahui, sistem tanam jajar legowo memiliki beberapa variasi, antara lain 2:1, 3:1, 4:1, dan 5:1. Tetapi sistem jajar legowo paling sesuai dengan kondisi lahan secara umum di Indonesia adalah jajar legowo 2:1. (*)