Rembang, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten Rembang mengakui sampai saat ini pemanfaatan atau optimalisasi air baku dari Sumber kurang maksimal. Minimnya pemanfaatan sumber air yang berada di daerah kecamatan Sale belum ada setengah dari kewenangan volume air yang diberikan.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, optimalisasi pemanfaatan Sumber Semen, Sale untuk air minum masih memiliki potensi yang memungkinkan. “Sumber Semen akan kami optimalkan,” katanya.
Pihak pemkab sendiri diberikan kewenangan untuk mengambil 140 liter per detik. Namun saat ini yang dimanfaatkan baru disesuaikan kapasitas pipa tranmisi. Hanya mampu 60 liter per detik. Sehingga masih sisa 80 liter per detik. “60 liter. (Pipanya) ini sudah tua sudah tebal (kerak). Sering rusak,” katanya.
Baca juga: Terpilih Menjadi Duta Genre Rembang 2021, Tugas Berat Menanti
Kerusakan ini juga mengakibatkan kebocoran hampir 30 persen. Maka, jika dihitung pemkab baru mengambil sekitar 40 persen. “Masih banyak,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen akan mengoptimalkan air baku dari Sumber Semen, Sale. Caranya melalui pembaharuan jaringan transmisi. Volumenya akan ditingkatkan sehingga mampu untuk mengalirkan air. Program ini akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Syukur sampai 140 liter per detik. Kalau ini nanti yang terjadi maka tidak ada lagi bahasa Rembang kekeringan,” jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang sudah mengantisipasi kekeringan tahun ini. Musim kemarau sudah masuk pada April pekan ketiga. Nantinya akan terus berlangsung sampai sekitar bulan Oktober. Puncaknya diperkirakan Agustus-September. Kemarau di Rembang diprediksi berbeda dengan daerah lain. Sebab, curah hujan yang relatif sedikit. Sehingga musim kemarau diperkirakan lebih panjang.
Untuk pemetaan kekeringan, masih sama dengan tahun lalu. Mencakup 67 Desa yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Garam dengan anggaran Rp50 juta. Selain itu juga akan bekerja sama dengan CSR perusahaan yang ada di Rembang. Sedangkan, tahun kemarin, air per tangki harganya Rp200 ribu.(Adv)
Baca juga:
- Dinsos PPKB Rembang Tetapkan Duta Genre 2021
- Komoditas Tembakau di Rembang Alami Penurunan
- Video : Memasuki Kemarau, Petani Garam Rembang Mulai Garap Lahan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati