Dinkes Minta Masyarakat Rembang Tak Takut Periksakan Diri

Rembang, Mitrapost.com – Tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Rembang membuat situasi semakin tidak menentu. Pasalnya, nyaris setiap hari terdapat masyarakat yang terpapar Covid-19, sehingga berimbas pada penuhnya tempat-tempat isolasi mandiri terpusat di Rembang. Kebijakan-kebijakan yang diturunkan Pemkab Rembang guna menanggulangi angka penyebaran pun terasa belum maksimal.

Merespons kondisi tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang melalui Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Kesehatan Dinkes Rembang, Sarwoko Mugiyono, mengungkapkan, tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Rembang dipicu oleh rendahnya kesadaran masyarakat sendiri.

Ia menyebut, sejak libur lebaran lalu, banyak masyarakat Rembang yang sudah mulai lalai dan abai terhadap protokol kesehatan. Bahkan setelah Rembang berstatus zona merah seperti saat ini pun belum banyak masyarakat yang mulai disiplin kembali. Masih banyak yang berkegiatan di luar rumah tanpa masker, menggelar hajatan yang mengundang kerumunan massa, dan lain-lain.

Baca juga: 29 Ribu Pelaku UMKM asal Pati Diajukan Persoalan BPUM Tahap II

Sementara itu, diperparah dengan sebagian banyak masyarakat Rembang yang menolak divaksin. Belum lagi keengganan masyarakat untuk memeriksakan diri, padahal telah merasakan gejala-gejala Covid-19.

“Masih banyak masyarakat yang takut periksa. Alasannya takut diisolasi kalau ternyata kena Covid-19. Divaksin juga takut gimana-gimana,” ucapnya saat dihubungi oleh Mitrapost.com, Kamis (24/6/2021).

Menurut Sarwoko, maka tidak heran jika kasus positif Covid-19 untuk 2021 ini jauh lebih tinggi dibanding dengan angka di tahun 2020 kemarin. Antara bulan Januari hingga Juni 2021 dilaporkan sudah ada 2.879 kasus. Padahal untuk satu tahun penuh di 2020 lalu hanya menyentuh 2.194 kasus.

Baca juga: News Grafis : Puluhan Pemain Muda Asal Pati Bersaing

“Dengan kata lain, ini baru setengah tahun saja sudah pesat sekali (kenaikan kasusnya). Lebih tinggi dari satu tahun penuh di 2020 kemarin,” jelasnya.

Sarwoko tidak henti-hentinya mengimbau agar masyarakat menyadari betul mengenai bahaya Covid-19. Ia juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat bahwa vaksin tidak berbahaya. Selain itu, pihaknya masih akun terus memberi pengertian agar masyarakat tidak takut-takut untuk memeriksakan diri jika merasakan tanda-tanda terpapar Covid-19.

Sebagai informasi, saking tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Rembang, beberapa tempat isolasi mandiri terpusat sampai penuh. Di antaranya RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Rumah Sakit Bhina Bakti Husada, dan Hotel Puri Indah Mondoteko. Saat ini Pemkab Rembang telah mempersiapkan tempat isolasi mandiri terpusat baru, salah satunya adalah eks Puskesmas Sluke. (*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=fyjvxSLOHsQ[/embedyt]