Di tengah kondisi tersebut, Charis mengimbau agar para pengepul tidak curi-curi kesempatan untuk berlaku tidak jujur. Ia menekankan, para pengepul jangan sampai mencampur adukkan dengan daging rajungan yang di bawah standar produksi. Karena selain mencederai kepercayaan konsumen, akibat paling fatal adalah menurunnya harga rajungan jika konsumen menyadari kecurangan tersebut.
Apalagi, seturut keterangannya, saat ini banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sektor rajungan untuk survive di tengah pandemi Covid-19. Jika harga rajungan turun jauh, bisa dipastikan geliat ekonomi di sektor ini akan lumpuh sebagaimana sektor yang lain. Para nelayan pun akan kelimpungan.
“Jangan aji mumpung. Jangan mentang-mentang harga tinggi terus dicampur-campur sama yang kualitasnya di bawah standar,” ujarnya.
“Karena kita, nelayan, bergantung dari sini, Mas. Karena harga lagi tinggi-tingginya, nelayan kan jadi semakin giat. Jarak masang bobonya (alat penangkapan rajungan) juga ditambah. Soalnya saat ini rajungan betul-betul menjanjikan,” tegasnya. (*)