Pati, Mitraprost.com – Masa pandemi Covid-19 adalah tantangan bagi penyelenggara dan pengelola Lembaga pendidikan khususnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Nurti Wijayanti, Ketua Divisi PAUD Majelis Dikdasmas Jateng mengatakan pada dasarnya anak PAUD usia 3-4 tahun belum saatnya diperkenalkan dengan gadget. Di sisi lain pemerintah menuntut pemberlakuan daring dalam penyelenggaraan pembelajaran di lembaga pendidikan.
“Untuk anak PAUD daring ini belum saatnya. Juga yang jadi maslaah lagi fokusnya anak itu sangat terbatas sekali. Di sisi lain mau bertatap muka juga tidak bisa. Gurunya harus mencari strategi yang pas,” kata Nurti kepada Mitrapost.com melalui sambungan telepon, Kamis (15/7/2021).
Di awal pandemi, Nurti mengaku para guru PAUD masih diizinkan untuk menggelar pertemuan terbatas atau home visit. Namun saat PPKM Darurat hal tersebut sudah dilarang sehingga lembaga PAUD harus mencari alternatif lain.
Sebagai gantinya, saat pandemi pembelajaran sebagian besar diberikan oleh orang tua. Sementara guru di PAUD mendampingi.
“Tapi kadang orang tua ibu muda mohon maaf lebih condong hp-nya. Ini adalah hikmah kembali kepada fitrah bahwa ibu sebagai pendidik,” kata Nurti.
Nurti menjelaskan agar pembelajaran kepada anak optimal, orang tua hanya perlu menyisihkan waktu minimal 20 menit untuk berinteraksi dengan sang anak. Dengan catatan orang tua harus melepas HP.
Waktu tersebut dipakai untuk membacakan cerita atau dongeng ke anak. Nurti mengklaim 20 menit interaksi tersebut setara dengan 10 waktu di sekolah.
“Metode ini sejak 2018 oleh pemerintah sudah dikampanyekan kepada orang tua. Orang tua harus membudayakan membaca buku tapi kok di arus bawah pengembangan literasi belum optimal,” ungkapnya
Cerita atau dongeng bukan hanya mempengaruhi gagasan anak. Dengan bercerita, interaksi yang positif juga akan terjalin antara otangtua dan anak.(*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati