Wacana Perpanjangan BPUM Belum Masih Belum Pasti

Pati, Mitrapost.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah asesmen 4 melemahkan sektor ekonomi masyarakat. Pemerintah kabarnya akan memperpanjang berbagai jaring pengaman sosial.

Salah satunya ialah Banpres Produktif Usaha Mikro atau BPUM. Kabarnya bantuan ini akan berlanjut hingga tahun 2022.

Sementara itu, pemerintah juga menambah anggaran BPUM sebesar Rp3,6 juta triliun sekalian menambah target 3 juta penerima baru.

Di Kabupaten Pati, Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Pati, Hendri Kristianto mengatakan belum ada perintah langsung dari Kementerian Koperasi terkait kelanjutan BPUM.

“Berita memang banyak sudah beredar tapi belum ada perintah dari pusat kami belum berani berikan statemen,” ungkap Kris kepada Mitrapost.com, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga :   Cuaca Tak Menentu Hambat Rehabilitasi Mangrove di 7 Desa

Kris nenambahkan bila surat resmi sudah turun ia berjanji akan segera menyosialisasikan kepada masyarakat hingga tingkat kecamatan seperti BPUM tahap kedua.

Kris melansir, dalam dua tahun sebanyak 93.000 pelaku UMKM telah didaftarkan mendapat bantuan BPUM. Dengan rincian Tahun 2021 terdaftar 64 ribu peserta, sementara di tahun 2021 ada 29 ribu peserta baru.

Selain BPUM, ada dua bantuan sosial lagi yang dikabarkan akan  diperpanjang yakni bantuan sosial tunai (BST), dan bansos beras untuk tambahan penerima bantuan PKH dan BST sekitar 10 gram.

Sebelumnya, saat kami telusuri di Bulog Subdivre Pati, pihaknya belum bisa memastikan kapan bantuan ini turun disalurkan. Komunikasi antara Bulog dan Dinas Sosial masih dilakukan.

Baca Juga :   Libur Nataru, Pemkab Pati Perlu Waspada Potensi Kerumunan di Tempat Wisata

Namun, Pimpinan Perum Bulog Cabang Pati, Yonas Haryadi Kurniawan mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan 3 ton beras untuk menyuplai bantuan sosial (Bansos) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di lima kabupaten Karesidenan Pati.

Begitupun Dinas sosial, saat kami konfirmasikan terkait bantuan BST dan beras, juga belum bisa bicara banyak lantaran data belum turun.(*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati