Semarang, Mitrapost.com – Serapan Dana Desa (DD) 2021 daerah Jawa Tengah mencapai 54 persen. Dimana setiap desa telah mengalokasikan delapan persen dari DD untuk menanggulangi Covid-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Provinsi Jawa Tengah, Sugeng Riyanto mengungkapkan bahwa bahwa serapan Dana Desa di Jateng melebihi serapan nasional.
“Dari 7.809 desa untuk dana desa (tahun 2021) serapannya sudah 54,54 persen. Tataran nasional itu baru kurang lebih 42 persen. Jawa Tengah itu tertinggi, ranking atas untuk total nasional,” ujarnya seusai acara Rembug Desa Online, bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (26/7/2021).
Sugeng juga menuturkan bahwa tahun 2021, Jateng mendapatkan pagu DD sebanyak Rp8,2 triliun. Dimana dana tersebut akan diperuntuk bagi 7.809 desa yang ada di 29 kabupaten.
“Sudah melebihi dari pagu itu. Yang penting satu di-Musdessus-kan, mereka tetap taat asas patuh. Karena DD delapan persen, penanggulangan Covid-19 sangat bervariasi. Dulu untuk aman dari Covid, sekarang sampai pemulasaraan jenazah, pemakaman belum lagi yang isolasi mandiri butuh dukungan logistik,” sebutnya.
Penggunaan Dana Desa akan diwujudkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Dimana desa yang mendapat DD sekitar Rp800 juta, 25 persen akan diperuntukkan untuk BLT DD.
Sedangkan untuk desa yang mendapat DD Rp800 juta hingga Rp1,2 miliar harus mengalokasikan sebesar 300 persen.
“Mengingat sekarang warga yang terdampak kian banyak, belum tentu (semuanya) terwadahi dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Untuk itulah dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa menerbitkan aturan yang terbaru itu,” sebutnya.
Sedangkan terkait pencairan BLT DD, akan disesuaikan dengan tahapan yang ada di setiap desa. Ganjar pun melakukan kunjungan ke desa – desa secara langsung maupun daring untuk memantau akomodasi dana desa. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Redaksi Mitrapost.com