Bupati Rembang Beri Tanggapan Terkait PTM

Rembang, Mitrapost.com – Bupati Rembang Abdul Hafidz berikan tanggapan terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Bupati mengungkapkan bahwa PTM di kabupaten Rembang akan digelar jika wilayahnya sudah masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.

Ia juga menuturkan, walaupun banyak pihak orang tua yang menghendaki PTM segera diselenggarakan, namun pemerintah daerah harus mengikuti arahan dari pemerintah pusat.

“Ndak boleh nabrak. Secara umum, kita harus tetap patuh dengan instruksi pemerintah pusat,” tandasnya.

Bupati pun mengajak para masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol Kesehatan. Hal tersebut untuk menjadikan kabupaten Rembang turun ke PPKM level 2.

Jika sudah memasuki level 2, maka pembatasan akan dilonggarkan, salah satunya adalah sekolah tatap muka di wilayah zona hijau.

“Trend kasus aktif Covid-19 sebenarnya menurun, tapi angka kematian yang masih tinggi, makanya masih level 4. Ketika sudah level 2, sekolah bisa tatap muka, di zona hijau. Yang oranye dan merah belum bisa,” tutur bupati.

Berdasarkan data yang ada, sebanyak 3.500 RT sudah masuk dalam zona hijau. Sedangkan sisanya masuk ke dalam zona oranye.

“Yang kuning 200 RT sekian, sedangkan sisanya oranye. Merah nggak ada, itu kalau sebaran di tingkat RT,” imbuhnya.

Kepala SMP N 3 Pamotan sekaligus Pelaksana Tugas Kepala SMP N I Pamotan, Ngadiyono mayoritas wali murid sudah menandatangani surat pernyataan membolehkan putra/putrinya mengikuti PTM.

Ngadiyono juga mengungkapkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan puskesmas, guna melakukan pemantauan Kesehatan di sekolah.

“Jika PTM dibuka, kami juga kerjasama dengan puskesmas setempat, untuk ikut memantau sekaligus melakukan promosi kesehatan di sekolah kami,” paparnya.

Selain itu, juga disiapkan sarana dan prasarana untuk penerapan protokol Kesehatan di lingkungan sekolah. Serta telah dilakukan vaksinasi kepada para guru maupun tenaga administrasi di sekolah.

“Tempat cuci tangan di depan maupun di semua kelas sudah ada. Hand sanitizer, thermo gun nggak ada masalah. Apalagi pada bulan April lalu, SMP N I Pamotan sudah pernah menggelar uji coba pembelajaran tatap muka,” kata Ngadiyono.

Saat ini pihak sekolah masih melangsungkan pembelajaran daring/online, sambil menunggu kebijakan dari Pemkab Rembang, terkait kapan dimulai sekolah tatap muka.

“Sebenarnya kalangan guru juga banyak yang ingin belajar tatap muka digelar. Cuma kita harus patuh dengan regulasi pemerintah,” pungkasnya. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati

Berita Terkait