Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah, H. Endro Dwi Cahyono, ST., melakukan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di sejumlah Desa di Kabupaten Pati. Kunjungan sendiri dilakukan secara maraton beberapa hari mulai di Desa Purwosari Kecamatan Tlogowungu hingga terakhir di Desa Degan Kecamatan Winong.
Saat itu, tim Mitrapost.com diminta untuk mengikuti Kundapil dan turut merasakan perjuangan yang dilakukan oleh Mas Endro sapaan akrab Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah tersebut. Beliau juga didampingi oleh Tim Rumah Aspirasi Endro Center yang digawangi oleh Hartono dan Ali Ridlo. Selain itu juga didampingi oleh Relawan Endro Center di setiap kecamatan.
Panas terik siang itu cukup membuat suasana di sepanjang jalan dari Desa Tawangrejo menuju Desa Degan Kecamatan Winong membuat tak nyaman. Selain terik, debu berterbangan membuat sesekali wiper mobil harus dinyalakan untuk membersihkan kaca depan mobil.
Dengan ditambah jalan yang berlubang disisi kanan dan kiri membuat mobil tim Endro Center sempat berjalan pelan. Maklum jalan pintas yang diambil, benar-benar kurang layak untuk tipe mobil jenis sedan.
Meskipun kondisinya serba kurang, namun tak menyurutkan untuk berhenti, karena tujuannya yakni menyerap aspirasi untuk diperjuangkan di ruang sidang untuk kesejahteraan masyarakat.
Endro saat bertemu dengan Para Kepala Desa selalu mengingatkan untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19. Meskipun trennya sudah menurun, namun tidak menutup kemungkinan jika ada kelalaian akan berdampak dengan meningginya jumlah pasien.
“Kita semua tetap waspada. Tetap selalu melakukan protokol kesehatan secara ketat, jangan lengah,” ujar Endro kepada Kades Degan.
Selain itu, Endro juga menanyakan kendala yang dihadapi soal vaksinasi yang kini stoknya telah habis. “Edukasi vaksinasi sangat penting, karena saat ini ikhtiar kita adalah vaksinasi secara menyeluruh. Meskipun sekarang stoknya habis. Kita tetap harus sabar sampai pemerintah menyediakannya,” lanjutnya.
Disela-sela berdiskusi, Endro politisi PDI Perjuangan tersebut meminta kepala Desa untuk menangkal berita bohong yang menyudutkan pemerintah, terlebih PPKM masih diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang. “Pak Kades untuk bisa menangkal berita-berita bohong, jangan sampai warganya menjadi korban. Apalagi sekarang sudah diatur dengan undang-undang ITE. Saring sebelum sharing,” imbuhnya.
Sementara itu, Mijan Kepala Desa Degan mengungkapkan jika data bantuan yang berada di Kementerian Sosial untuk dapat di upgrade. “Kita sudah upayakan untuk mengupgrade data bantuan, tapi sampai sekarang masih belum bisa diupgrade,” ujarnya saat menyampaikan aspirasi kepada Endro.
Padahal, lanjut Mijan, dengan tidak bisanya diupgrade data terbaru akan menimbulkan permasalahan baru bagi desa dan kerukunan antar warga. “Karena masih pakai data lama, yang sekarang sudah mampu secara material malah dapat bantuan karena masih mengacu data lama. Sedangkan yang kurang mampu malah gak dapat bantuan,”pungkasnya. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Redaksi Mitrapost.com