Pati, Mitrapost.com – Sudah satu setengah tahun, para pelaku seni turun panggung alias tidak mendapatkan job pementasan. Mereka belum mendapatkan lampu hijau dari pemerintah untuk mengelar pertunjukan lantaran adanya pandemi Covid-19.
Selama itu pula, mereka kesulitan untuk makan. Bahkan beberapa diantaranya terpaksa menjual benda-benda berharga untuk menafkahi keluarga dan menyambung hidup.
“Krisis ekonomi, krisis kreativitas itu yang jelas kami alami. Seniman sudah menjadi pedagang dadakan, punya sepeda motor dijual untuk kebutuhan ekonomi,” ujar perwakilan Aliansi Pekerja Seni Se-Kabupaten Pati, Wibowo Asmoro, saat ditemui, Sabtu (14/8/2021).
Dalang wayang ini mengaku, banyak koleganya yang tidak mempunyai profesi lain untuk menafkahi keluarga. Belum lagi tagihan cicilan dan biaya sekolah yang membengkak akibat adanya kuota internet untuk belajar daring.
Mereka mengaku tidak merasakan bantuan sosial maupun kuota internet gratis untuk sekolah. Ada bantuan tetapi hanya sedikit. Itu pun tidak merata. Bantuan juga hanya cukup digunakan beberapa hari saja.