Seniman Pati Siap Turun ke Jalan Bila Tak Diberi Izin Pentas

Pati, Mitrapost.com – Aliansi Pekerja Seni se-Kabupaten Pati meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk memberikan ruang pentas. Bila tidak diberikan ruang untuk pentas, mereka siap turun ke jalan untuk melakukan aksi demo.

Hal ini diungkapkan oleh perwakilan Aliansi Pekerja Seni se-Kabupaten Pati, Wibowo Asmoro. Sebelumnya, pihaknya meminta audiensi dengan Bupati Pati Haryanto. Tetapi hingga kini, audiensi dengan Bupati belum terjadi.

Bupati hanya mewakilkan beberapa dinas terkait. “Kita meminta audiensi sudah beberapa kali tetapi tidak pernah mau ketemu dengan kita. Empat kali. Hanya satu kali ketika awal adanya pandemi Covid-19,” tutur Wibowo, Sabtu (14/8/2021).

Mereka pun ingin audiensi dengan Bupati terjadi tanpa perwakilan. Lantaran, bila hanya perwakilan, kebijakan tidak bisa langsung dilakukan. “Keinginan kami bisa beraudiensi secara langsung dengan Bupati,” lanjutnya.

Selain itu, mereka juga meminta adanya kelonggaran kepada pekerja seni untuk diberikan ruang pentas. Menurutnya sudah hampir dua tahun pekerja seni tidak mempunyai panggung pementasan.

“Dua tahun kita sudah mengalami pressure, kami tahu Corona ada tetapi konsep kesehatan itu tidak hanya di kesehatan saja. Tetapi tidak ada kebijakan untuk pangan. Ada bantuan tetapi tidak merata dan hanya cukup memenuhi kebutuhan beberapa hari padahal sudah hampir dua tahun tidak bekerja,” katanya.

“Kasih ruang waktu kami untuk bekerja, walaupun dua jam, tiga jam. Kita siap mengawal Satgas Covid-19, siap menjadi Satgas Covid-19 mandiri,” lanjutnya.

Mereka juga mengaku tidak semua seniman mendapatkan bantuan. Bantuan ada tetapi tidak mencukupi kebutuhan mereka.

Menanggapi hal ini, kata Wibowo, pihak Pemkab menunggu Rapat Forkompimda. Namun, bila dalam rapat itu tidak ada kebijakan pemerintah yang merespons keinginan para seniman, para seniman siap turun ke jalan.

“Pati masih beretika, kami sudah lama tidak menggelar demo. Dengan adanya audiensi dengan Pak Bupati seniman Pati punya unggah-ungguh sopan santun. Tetapi beberapa kali audiensi tidak pernah dipenuhi Pak Bupati. Kalau kami frontal, ndak usah audiensi lansungung turun jalan bisa,” ucapnya.

“Tanggal 16 Agustus kalau tidak ada kebijakan (merespons keinginan seniman), terpaksa kami turun ke jalan,” tegasnya. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati