Perlu diketahui konsumen kelapa kopyor dari Pati di dominasi masyarakat Jakarta. Saat kendaraan para pengepul tak bisa memasuki Jawa Barat spontan barang dari Pati tertahan dan menumpuk di Pati. Imbasnya para petani terpaksa banting harga agar barangnya segera terjual.
Namun diakuinya setelah diterapkan PPKM Level 3 Pati berakhir alur transporatasi ke luar kota sudah lancar, sehingga harga perlahan membaik.
Ia berharap PPKM level 4 tak lagi diterapkan di Pati agar harga kelapa kopyor bisa stabil.
Meski harganya turun, Otik mengaku produksi panen kelapa kopyor tahun ini malah naik bila dibandingkan periode panen yang sana. Pasalnya, curah hujan pada musim kemarau tahun ini cukup tinggi sehingga pertumbuhan kelapa bisa optimal.
Hama kelapa yang tahun lalu menyerang juga bisa dikendalikan tahun ini.
“Per tandan kelapa kita kan bisa menghasilkan 10 butir yang kopyor bisa 40 persen mingkin 4 -7 yang kopyor. Jumlah per tandannya yang meningkat karena hujan. Tapi faktor pemupukan dan penyiraman juga berpengaruh sih,” katanya.(*)