Masa Pandemi Covid-19, Koperasi Klaster Kopi Pati Terkendala Permodalan

Presentase ini tentunya akan ditingkatkan, seiring kemampuan distribusi anggota koperasi.

Lebih jauh Koperasi Klaster Kopi Pati juga bercita-cita menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak maupun retribusi.

Sayangnya, akibat pandemi Covid-19, target program kerja koperasi terganggu. Lebih tepatnya terkendala permodalan untuk menyerap panen kopi dari para petani.

“Permasalahan yang saat ini kami hadapi selain pandemi adalah menurunnya perekonomian. sehingga kami harus bener-bener serius membentuk kelembagaan sebagai pondasi dasar yang kokoh sebelum masuk di managemen, bisnis,” ujar Muttaqin kepada Mitrapost.com.

Setidaknya untuk menyerap kopi dari petani, klaster kopi membutuhkan dana setidaknya Rp3,25 miliar dengan asumsi satu kilo kopi rakyat dibeli dengan harga Rp25.000.

Baca Juga :   Aturan Salat Iduladha dan Penyembelihan Kurban di Pondok Pesantren

Muttaqin berharap, pemerintah daerah hingga pusat bisa memberi dukungan permodalan agar Kabupaten Pati bisa mengolah kopi hasil buminya dengan maksimal. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati