“Inti problem-nya kita arahnya ke Prokes. Apapun vaksinnya kalau Prokes tidak ditaati ya naik lagi kasusnya seperti di Amerika dan Malaysia. Mereka kan terjadi gelombang ketiga,” imbuhnya.
Ia melanjutkan sampai saat ini penyebaran varian Mu di antara kasus Covid-19 di Jawa Tengah belum bisa diketahui secara pasti lantaran indikasinya berbeda dengan varian Delta.
“Memang secara sepesifik kami di daerah, Pati belum menemukan itu, tapi secara garis besarnya varian Mu itu perlu penelitian khusus Mu ketika ada multiplikasi. Multiplikasi ini yang belum teridentifikasi,” terangnya.
Begitupun ancaman yang ditimbulkan, karena tingkat bahaya varian ini baru bisa diketahui tergantung pada pertumbuhan kasusnya.
“Contoh yang bisa kita ketahui, kalau virus varian delta bisa ditandai dengan panas tinggi. Tapi bisa saja pasien yang tanpa panas tapi di badannya teridentifikasi mengandung virus corona ini yang menyusahkan kita,” katanya.
Sementara pihaknya tengah berfokus pada varian Delta yang sangat menular sembari mencari varian lain yang mungkin menyebar. (*)