“booster tergantung kebijakan, katanya nanti tahun depan berbayar, bisa berubah berbayar bagi yang mampu. Karena kondisi perekonomian begini malah bisa tidak berbayar lagi. Artinya dipacu pemerintah agar bisa selesai,” ungkap Joko kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya.
Joko menegaskan meski tahun ini pemerintah mampu memvaksin 80 persen rakyat Indonesia, ia menegaskan bahwa program vaksinasi Covid-19 akan terus ada, pasalnya para pakar ahli memprediksi bahwa virus Corona kedepannya akan menjadi endemi seperti virus Cacar dan Kolera.
“Pasti ada terus vaksin itu mas. Nggak mungkin nanti yang setelah umur 11 nggak divaksin, masak sampai umur 12, 13 nggak disuntik artinya yang namanya vaksin akan terus ada,” imbuhnya.
Jika vaksin booster ditetapkan jadi berbayar, masyarakat yang dianggap mampu akan dikenai biaya sebesar Rp100-150 ribu per suntikan. Sementara bagi masyarakat penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan, vaksin booster masih digratiskan. (*)