Yogyakarta, Mitrapost.com – Warga kampung Gemblakan Atas, Kelurahan Suryatmajan Kemantren Danurejan Kota Yogyakarta mendeklarasikan Kampung Tangguh Trantib.
Deklarasi tersebut, menggabungkan antara program pemerintah kota Yogyakarta, yaitu Kampung Tangguh Bencana dan Panca Tertib agar terpadu. Kampung ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat yang kuat dan Tangguh.
“Ini sebuah upaya rintisan. Kampung Tangguh, Kampung Tertib dan kemampuan respon masyarakat untuk menghadapi segala bencana dan persoalan di masyarakat harus dijadikan satu agar memperkuat ketangguhan masyarakat,” kata Wakil Walikota Yogyakarta saat menghadiri deklarasi Kampung Trantib di Gemblakan Atas, Sabtu (25/9/2021).
Pihaknya berharap, akan adanya kesatupaduan langkah dalam upaya penyelamatan maupun respon cepat yang dilakukan oleh masyarakat.
Tidak hanya Kampung Tangguh dan Kampung Tertib, namun juga Satlakar serta melibatkan TNI dan radio komunitas. Tujuannya agar tidak terpecah- pecah dalam menangani suatu masalah.
“Kalau ada kasus bergerak bersama. Jika ada persoalan diselesaikan bersama-sama,” ujarnya.
Heroe menuturkan, dengan adanya penggabungan itu nantinya ada satu koalisi besar antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, TNI serta komunitas radio seperti Rapi. Koalisi besar itu membuat kelompok kerja (pokja) di kampung- kampung misalnya ada pokja ketertiban, pokja tangguh dan Satlakar.
“Segala macam pokja tidak masalah tapi dalam satu organisasi. Jadi harus diintegrasikan agar punya langkah yang sama,” tambah Heroe.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan program Kampung Panca Tertib Satpol PP dengan Kampung Tangguh Bencana BPBD satu rumpun tugasnya di bidang kententraman ketertiban umum dan lingkungan masyarakat.
Oleh sebab itu pihaknya berkoordinasi dengan BPBD program itu dijadikan satu agar masyarakat tidak bingung karena selama ini personel pengurus KTB dan Kampung Panca Tertib hampir sama.
“Maka dibuat komitmen saling mengawal dan mendukung di antara kepengurusan dalam gerakan KTB dan Kampung Panca Tertib. Kami sudah ada komitmen untuk menyusun bersama komitmen yang dideklarasikan dan rencana aksi. Ini titik awal dan seterusnya ketika berkegiatan saling berkoordinasi dan berjalan bersama,” terang Agus.
Ia menyebut Kampung Gemblakan Atas sendiri, sudah membentuk KTB sejak tahun 2017. Sedangkan Kampung Panca Tertib dideklarasikan Kampung Gemblakan Atas pada Sabtu (25/9/2021). Komitmen 5 ketertiban dan recana aksi telah disusun.
Kepala BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat menyambut baik integrasi tersebut, sehingga penanganan bencana bisa sejalan dengan ketertiban masyarakat.
Sementara itu, Koordinator Forum Kampung Panca Tertib, Kampung Gemblakan Atas, Antonius Yulianto Saputro menjelaskan bahwa ada 5 tertib yang menjadi komitmen warga. Yaitu 5 panca tertib daerah milik jalan, tertib bangunan, tertib usaha, tertib lingkungan dan tertib sosial. Pada tahap awal prioritas yang akan dilaksanakan adalah tertib daerah milik jalan dengan gerakan serentak parkir rapi dan di dekat rumah.
“Permasalahan kondisi bahu jalan kampung yang kecil dan banyak motor parkir karena rumah sempit ini bisa mengganggu jalur evakuasi jika terjadi bencana. Maka perlu penataan agar parkir bisa tertata rapi,” tandas Antonius. (*)
Redaksi Mitrapost.com