Di Kabupaten Magelang cukup banyak petani yang rutin tanam tembakau setiap tahunnya, diantaranya daerah Kecamatan Windusari, Pakis, Ngablak, Tegalrejo, Muntilan, Sawangan, Mungkid, Mertoyudan dan Borobudur.
“Tentunya hal ini jangan sampai membuat petani mengalami kerugian besar karena gagal panen akibat pengaruh cuaca. Maka sistem tumpang sari menjadi solusi,” ungkap Romza.
Menurut Romza, sudah banyak petani yang menerapkan sistem tumpang sari, meskipun belum semuanya. Dengan sistem tumpang sari tersebut, petani bisa mendapatkan panen cadangan dari tanaman selain tembakau.
Dengan sistem tanam ini, ladang tembakau tidak hanya ditanami tembakau tetapi juga tanaman palawija lainnya.
“Bila pada akhirnya tembakau kurang bagus, petani masih mempunyai cadangan panen dari tanaman yang turut ditanam mendampingi tanaman tembakau,” harapnya.
Romza menambahkan, kendala utama yang sulit ditanggulangi dalam proses tanam tembakau adalah cuaca, yaitu hujan. Karena selain mengurangi kualitas penjemuran rajangan daun tembakau, daun yang belum dipetik juga akan turun kualitasnya bila curah hujan terlalu tinggi.