Berawal dari Pesanan Kap Lampu, Warga Pati Ini Jadi Juragan Batik

Pati, Mitrapost.com – Berasal dari peranan customer yang meminta dibuatkan kap lampu yang berbeda dengan yang lainnya, Warga Kabupaten Pati ini menjadi salah satu juragan batik di Bumi Mina Tani.

Ia adalah Lilik Teguh Prasetya, warga Desa Pajeksan, Kecamatan Juwana, ini mengaku sudah menekuni dunia kesenian sejak tahun 1996 lalu.

Waktu itu ia melihat tumpukan limbah bengkel yang tak terpakai. Hal ini memacu kekreativitasannya dengan membuat kap dan tempat lampu dari bahan-bahan limbah bengkel.

Benda-benda logam limbah bengkel seperti rantai, pelek, busi, setang piston atau seher, kawat, per, mur hingga baut, bisa dia ‘sulap’ menjadi pajangan estetik berbentuk orang-orangan, kap dan dudukan lampu, miniatur mobil dan motor, miniatur hewan, bahkan papan dan buah catur.

Ia pun membuat ini menjadi bisnis hingga kini. Bahkan pada tahun 2015 silam, produknya bertambah beraneka ragam. Sebelumnya ia hanya menjadi juragan benda mempercantik interior dari bahan bekas, kini ia juga menjadi juragan batik.

Lilik menceritakan awal mula ia juga terjun di dunia batik. Waktu itu ada pelanggan yang ingin dibuatkan kap lampu yang mempunyai bentuk berbeda. Dari sini, ia pun memutar otak hingga menemukan ide dengan memanfaatkan batik.

“Batik saya mulai tahun 2015. Kemudian di daerah Juwana yang terkenal itu kan batik bakaran. Dan di situ pengrajinnya sudah banyak sekali. Kebetulan sebelum saya membatik untuk baju atau kemeja, itu saya bikin batik untuk kap lampu dulu. Itu ada yang request agar hasilnya tidak sama dengan yang lain,” tutur Lilik.

Hingga akhirnya banyak yang minat dibuatkan batik untuk kemeja maupun baju lainnya.

“Akhirnya saya buatkan kain dan batik sendiri. Diperkembangannya kayaknya banyak yang ingin dibuatkan kemeja. Nah saya ingin produk yang kami punya itu berbeda dengan yang lain,” tuturnya.

Lilik mengatakan batik hasil produknya, memiliki ciri khas dibandingkan dengan batik lain. Ia memanfaatkan warna alam serta warna sintetis untuk mempercantik batik buatannya.

“Saya kembangkan percampuran warna alam dan warna sintesis. Jadi bisa menjadikan warna soft,” ungkap Lilik.

Untuk motif sendiri, ia menyerahkan tim khusus untuk merancangnya. Ia juga membebaskan tim ini berkreasi dan tak membatasi dalam berdialog dan sharing.

Hal inilah yang membuat batiknya berkualitas dan berharga jual yang cukup tinggi. Katalog berikut daftar harga hasil karya lilik bisa dilihat di akun instagram @opalcraft atau tautan bit.ly/katalogopal.

“Harga Rp180 ribu rata-rata, sampai Rp350 ribu. Kita jual lokal daerah Pati, Semarang dan Jogja,” tandasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati