Dengan adanya kenaikan nilai ekspor ini, menandakan bahwa sektor ekonomi sudah mulai bangkit.
“Artinya ada kenaikan yang cukup baik, atau dengan kata lain ekonomi juga sudah bangkit,” paparnya.
Arjuliwondo menyebut, total ekspor nonmigas Januari-Agustus 2021 mencapai 6.273,54 juta dolar AS. Adapun, negara tujuan ekspor nonmigas adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, negara-negara Uni Eropa dan ASEAN.
Amerika Serikat disebut sebagai pasar terbesar, karena menyumbangkan perdagangan luar negeri senilai 2.498,71 juta dolar AS selama kurun Januari-Agustus 2021. Capaian itu disusul dengan Jepang senilai 571,17 juta dolar AS dan Tiongkok 432,00 juta dolar AS.
Meski demikian, neraca perdaganan (ekspor-impor) total Jawa Tengah, pada September 2021 masih mengalami defisit senilai 169,77 juta dolar AS. Ini terjadi karena peningkatan pada sektor impor sebesar 53,34 persen atau 1.137,37 juta dolar AS. (*)