“Airlangga-Muhaimin bisa saja menjadi pasangan akomodatif, PKB sendiri (masih) berpeluang. Mengingat ia partai politik berbasis pemilih Islam terbesar, sementara Golkar tentu tidak perlu diragukan lagi komposisi maupun ketokohan kadernya,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di liputan6.com dengan judul “Pengamat: Safari Politik Airlangga Demi Membaca Peluang Koalisi di 2024”.