Santri Pati Berkontribusi Dibalik Desain Logo Hari Santri Nasional

Pati, Mitrapost.com - Logo Hari Santri 2021 telah diluncurkan Kementerian Agama (Kemenag). Logo yang terlihat simpel nan estetik ini ternyata dibuat oleh santri asal Kabupaten Pati. Santri itu bernama M. Shofa Ulul Azmi. Pria kelahiran Pati, 27 Juni 1992 ini merupakan santri tulen. Sejak usia dini hingga dewasa, Shofa mengenyam pendidikan di pesantren. Mulai dari pesantren Pati hingga mengembara ke Tuban dan Salatiga. Shofa menceritakan awal mula ia mendesain logo yang sangat filosofis ini. Waktu itu ia dikabari kreator Logo Hari Santri 2020 bahwa Kementerian Agama (Kemenag) butuh desain Hari Santri Nasional 2021. “Sekitar pukul 19.30, saya dijapri Hilal (kreator logo Hari Santri 2020). Dia memberi kabar jika Kemenag membutuhkan desain logo hari santri. Nah, pada malam itu Kemenag memberikan deadline besok harus jadi,” tuturnya. Tema yang ditetapkan Kemenag adalah “Santri Siaga Jiwa Raga”. Bagi Shofa, kata Jiwa Raga menurutnya sangat nyentrik. Tiba-tiba, ia mendapat inspirasi setelah shalat isya'. "Bahwa ketika sholat, kita menyerahkan segenap jiwa raga kepada Gusti Allah. Benar-benar ikhlas, benar-benar pasrah. Sekitar pukul 22.00, jadilah konsep logo beserta filosofinya tersebut,” jelasnya. Filosofi pertama yang ditemukan Shofa ketika sujud. Awalnya hanya dua ini, kemudian yang lain mengalir saja. Sekitar pukul 02.00 WIB, ia pun sudah menyelesaikan logo ini. Baik filosofi maupun kebutuhan presentasi. "Ada sedikit kolaborasi juga dengan kang Hilal. Dia sangat banyak membantu persis seperti konsultan,” imbuh santri tulen asal Desa Cebolek, Kecamatan Margoyoso ini. Dirinya mengaku cukup sering mengalami hal seperti itu. Apalagi di NU Pro, tempatnya bekerja, ritmenya nggak bisa dibikin santai. “Tapi mungkin saya harus berterimakasih kepada kerjaan yang "mendadak", karena meskipun sambat tapi skill saya jadi semakin terasah, makin efisien lah,” ungkapnya. Selama ini ia bekerja sebagai visualizer di Nusantara Utama Productions (NU Pro). Sebuah rumah produksi kreatif yang berbasis di Jakarta. Selain itu hari-harinya juga disibukkan dengan beraktivitas sebagai tim media di PP Pagar Nusa, AIS Nusantara, dan tim media Dakwah Langitan. Ia mulai mengenal dunia desain saat mengemban ilmu di Ponpes Langitan, mulai dari majalah sekolah dan majalah pondok. Ia belajar langsung dari aktivitasnya di kelompok majalah tersebut. (*)