Pati, Mitrapost.com – Pendapatan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati mengalami penurunan yang sangat besar pada tahun 2021. Penurunan ini merupakan imbas dari pandemi Covid-19.
Di masa pagebluk ini, sejumlah tempat wisata mengalami penutupan, sehingga banyak yang tidak memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pati.
Pihak Dinporapar Kabupaten Pati pun menurunkan target PAD-nya. Dari target awal mencapai Rp450 juta, Dinporapar hanya menargetkan Rp200 juta atau separo dari sebelumnya. Angka 200 itu sendiri, merupakan hasil perubahan tahun yang saat ini tengah diproses.
“Sedangkan sampai sejauh ini angka realisasi sendiri telah mencapai Rp89 juta,” ungkap Kepala Dinporapar Kabupaten Pati, Rekso Sohartono saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, ia optimis pencapaian target ini, mengingat masih jalannya sejumlah PAD dari sejumlah tempat sewa lahan. Mulai dari GOR dan Kios Gor Pesantenan, Sewa Wisma Sukoharjo. Juga pemasukan dari tempat rekreasi seperti Syeh Jangkung, Sendang Tirta Matasani, kemudian Gunung Rowo, Gua Pancur.
Apalagi ditambah pemasukan dari salah satu wisata seperti Gunung Rowo juga cukup potensial untuk memenuhi target yang ada. Berdasarkan penjelasan Rekso sendiri dalam kurun waktu beroperasi seminggu, tempat wisata tersebut telah menyumbang Rp20 juta.
“Jadi kami yakin dan optimis mencapai target. Kita genjot. Tapi kita tetep perhatikan dan utamakan keselamatan masyarakat. Melalui pemantauan prokes,” katanya.
Apalagi pada PPKM level 2 lalu, sejumlah tempat wisata sudah dapat beroperasi kembali. Hal itu menjadi angin segar untuk melakukan kejar target pendapatan pariwisata di Pati pada sisa tahun ini.
“Syukur melalui SE Bupati sudah dibuka kembali pariwisata kita. Jadi kita harapannya di sisa bulan terakhir ini kita genjot dan dapat memenuhi target,” tandasnya. (*)
Wartawan