Semarang, Mitrapost.com – Wali kota Semarang Hendrar Prihadi meminta Dinas Perdagangan untuk melakukan evaluasi terkait dengan penataan lapak yang ada di pasar Johar.
Hendi menuturkan bahwa, beberapa pedagang mengeluhkan tentang penataan tempat tersebut. Seperti halnya, pada semula pedagang menempati Johar Utara, namun mendapatkan undian lapak di Shopping Center Johar (SCJ). Ia pun telah menjelaskan kepada mereka, mengenai kondisi Pasar Johar saat ini.
“Mereka sudah bertemu saya. Saya sudah jelaskan mestinya tidak begitu. Sekda, Asisten 2, Dinas Perdagangan saya kumpulkan untuk evaluasi,” jelas Hendi sapaan akrabnya, Rabu (13/10/2021)
Hendi menjelaskan, ketersediaan lapak di Johar Utara, Johar Tengah, Johar Selatan, Kanjengan, dan basement Alun-Alun Johar sebenarnya cukup untuk menata pedagang dengan pola penataan satu pedagang satu kios, los, atau dasaran terbuka (DT).
Dari lima blok itu, jumlah kios sebanyak 728 kios, sedangkan jumlah pedagang yang teregister kios ada 726.
“Jadi, semua bisa masuk, malah sisa dua,” katanya.
Adapun jumlah los, terdapat sekitar 2600 los di lima blok. Sedangkan, jumlah pedagang yang teregister mendapatkan los ada sekitar 1600.
Hendi mengungkapkan, seharusnya seluruh pedagang bisa masuk ke lima blok tersebut. Maka dari itu, ia meminta Dinas Perdagangan mengevaluasi kemungkinan adanya kesalahan pada E-Pandawa yang menjadi sistem dalam pengundian kios maupun los di Kawasan Johar.
Pasalnya, pembahasan dalam rapat sebenarnya perhitungan los dan kios cukup bagi pedagang. Pedagang pun berhak untuk mendapatkan kios atau los di lima blok tersebut. Jika menunggu SCJ, menurutnya, pedagang pasti akan menunggu lama.
“Mereka punya hak, meski tidak di Johar Utara karena kapasitas Johar Utara terbatas. Mereka bisa di Tengah, Selatan, basement alun-alun, atau Kanjengan. Kalau menunggu SCJ masih lama, masih tahun depan. Hari-hari ini saya minta untuk dilakukan evaluasi,” tuturnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com