Ia menerangkan bahwa surplus panen tahun ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya cuaca yang bersahabat. Hujan di musim tanam pertama datang lebih awal sehingga petani bisa menanam padi dua kali dalam setahun.
Berbeda dengan tahun 2019 yang kemaraunya lebih panjang menyebabkan ketersediaan air kurang dan petani beralih menanam palawija.