Rembang, Mitrapost.com – Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dalam pengurangan sampah yaitu dengan memanfaatkan bank sampah. Tetapi saat pandemi Covid-19 jumlah bank sampah tersebut berkurang.
Menurut Aditia Diyah Suryanti, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang. Ia mengatakan sebelum adanya pandemi Covid-19 ada peningkatan jumlah bank sampah.
“Sekarang ini karena adanya pandemi Covid-19 dan adanya pembatasan sosial sehingga dalam penimbangan yang awalnya dua minggu sekali, sekarang bisa sebulan sekali ataupun dua bulan sekali,” ucapnya.
Menurutnya, banyak bank sampah yang mengurangi aktivitas karena pandemi Covid-19. Karena saat ini, jumlah bank sampah yang ada menurun.
“Bank sampah yang ada di Kabupaten Rembang sekarang masih 93 unit,” kata Aditia kepada mitrapost.com saat ditemui di kantornya, pada Selasa (26/10/2021).
Kemudian titik-titik yang ada bank sampah ada di Kecamatan Pancur, Pamotan, Kaliori, Gunem, Sluke, Kragan, Sarang, dan masih banyak lagi.
Bank sampah ini memiliki konsep masyarakat memilah sampah dari rumah lalu ditimbang di bank sampah, kemudian sampah tersebut ditampung di bank sampah.
“Dikumpulkan di bank sampah, terus di hitung plastiknya dapat berapa, kertas dapat berapa. Setelah terkumpul di bank sampah, pengurus bank sampah tersebut dijual ke pengepul,” papar Aditia.
Ia juga mengatakan bahwa selain punya bank sampah induk, Rembang juga memiliki bank sampah unit yang ada di desa. Jadi bank sampah induk membawahi bank sampah desa. Dan bank sampah induk dibina oleh DLH.
“Bank sampah unit bisa menjual sampahnya ke pengepul maupun ke bank sampah induk. Nanti bank sampah induk yang menjualnya ke pengepul yang lebih besar lagi,” sambung Aditia. (*)
Wartawan Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
