Pekalongan, Mitrapost.com – Dalam rangka menyukseskan program percepatan vaksinasi Covid-19, pemerintah kota Pekalongan mewajibkan vaksinasi sebagai syarat penyaluran bantuan sosial (bansos).
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mendorong penerapan kebijakan persyaratan bagi calon penerima bantuan agar terlebih dulu melakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19. Seperti diketahui, program vaksinasi menjadi salah satu ikhtiar untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kota Pekalongan. Maka dari itu, pihaknya akan terus mengajak warga Kota Pekalongan untuk ikut program vaksinasi.
Aaf menyatakan, meskipun kasus penularan Covid-19 di kota Pekalongan sudah menurun, namun masih berstatus PPKM level 3. Salah satu penyebabnya adalah karena belum tercapainya target vaksinasi, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Kami sampaikan tadi kepada para pedagang bahwa syarat mendapat bantuan sekarang sudah harus divaksin. Alhamdulillah mereka sebagai penerima bantuan dari BI pada hari ini sudah semua melaksanakan vaksinasi. Hal ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan atau memenuhi target vaksinasi di Kota Pekalongan, termasuk dalam penyaluran bantuan sosial ini, syaratnya semua sudah harus tervaksin,pembelajaran tatap muka untuk karyawan, guru, dan murid diatas 12 tahun juga sudah harus divaksin,” tutur Aaf, sapaan akrabnya,usai menyalurkan secara simbolis bantuan ratusan paket sembako kepada perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, bertempat di Ruang Walikota Pekalongan beberapa waktu lalu.
Dengan kondisi yang semakin kondusif dan juga percepatan vaksinasi, maka status kota Pekalongan bisa segera turun menjadi level 2 atau 1.
“Alhamdulillah Pemkot Pekalongan bersama BI Tegal pada siang hari ini menyalurkan bantuan kepada PKL yang belum tersentuh bantuan sama sekali. Kami mengakomodir untuk PKL, lagi-lagi kami berterimakasih kepada BI yang tidak henti-hentinya membantu sesama. Mudah-mudahan bantuan paket sembako yang disalurkan bisa bermanfaat dan berkah bagi semuanya,” ungkap Aaf.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Doddy Nugraha mengharapkan para penerima bantuan khususnya para pedagang agar tetap sehat, salah satu ikhtiarnya yakni dengan mengikuti program vaksinasi dari pemerintah. Sehingga, usai divaksin, yang bersangkutan bisa tetap berdagang dan bisa menghidupi dirinya sendiri maupun keluarganya.
“Sehingga, harapannya mereka tidak terlalu bergantung (berharap) terhadap bansos,BLT, tetapi dengan mereka sehat dan bisa bekerja,nantinya mereka bisa menghasilkan, walaupun di era pandemi, mereka tetap bisa survive. Adapun bantuan yang kami salurkan pada hari ini sebanyak 264 paket sembako senilai total Rp51 juta untuk PKL yang terdampak pandemi Covid-19 di Kota Pekalongan,” pungkas Doddy. (*)
Redaksi Mitrapost.com