Polemik, BPK Temukan Kelebihan Bayar Tenaga Kesehatan

Agung dalam hal ini juga menjaelaskan bahwa insentif yang diberikan pemerintah langsung dilakukan melalui rekening nakes, sebelumnya ia mengatakan bahwa penyaluran insentif melalui rumah sakit tempat nakes bekerja.

“Di zaman Pak Budi Gunadi Sadikin sudah jalan itu dan sebentar lagi selesai. Kemudian dibuat aplikasi, waktunya membutuhkan waktu lama, namun nakes tetap bekerja. Diganti menggunakan aplikasi,” ujar Agung.

Namun, Agung mengatakan adanya data cleansing sehingga menyebabkan data menjadi ganda. Hal tersebut dapat terjadi lantaran ada satu prosedur yang tidak diterapkan.
“Saat dilakukan perubahan, mitigasi ke sistem yang baru, ada prosedur yang tidak diikuti adalah prosedur cleansing data. Akibatnya karena suatu prosedur tidak diikuti, akibatnya terjadi duplikasi penerima insentif,” terang Agung.
Tetapi, Agung menegaskan bahwa dari segi persentase jumlah duplikasi data untuk insentif nakes di Kemenkes tidak terlalu besar, hanya di bawah 1%.