Biaya Umrah di Masa Pandemi Ditaksir Naik lagi Jadi Rp30 Juta

Pati, Mitrapost.com – Tarif standar atau tarif referensi umrah di tengah masa pandemi Covid-19 kembali disesuaikan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Dari yang awalnya Rp26 juta, ditaksir harganya bisa naik menjadi Rp30 juta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Hamid, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah kantor Kemenag Pati. Meski surat Keputusan Menteri Agama (KMA) terkait harga standar terbaru belum terbit, namun ia memastikan tarif akan naik.

“Terkait biaya umrah referensi Kalau hari ini didiskusikan di pusat. Kalau sebelum pandemi ditaksir Rp20 juta, setelah ada pandemi menjadi Rp26 kemudian awal pembukaan terbaru nanti kita prediksi akan naik lagi lebih mahal. Saya pikir bisa sampai Rp30 an,” kata Hamid saat ditemui Mitrapost.com di kantor Kemenag Pati hari ini, Jumat (5/11/21).

Diterapkannya tarif referensi oleh Kemenag dimaksudkan untuk melindungi calon jamaah dari para oknum travel umrah. Kata Hamid, jika ada biro travel yang menawarkan harga perjalanan di bawah tarif referensi, maka dapat dipastikan biro tersebut palsu.

Perlu diketahui, naiknya tarif standar umrah di tengah pandemi disebabkan karena adanya kenaikan harga pada beberapa komponen pembiayaan pelayanan jamaah umrah.

Diantaranya biaya vaksin booster dan karantina sebelum dan sesudah menjalankan ibadah umrah akan dibebankan kepada calon jamaah.

Kemudian, biaya akomodasi dan pelayanan hotel, semuanya naik karena harus menerapkan protokoler physical distancing.

“Meski masjidil haram longgar, tapi hotel per kamar kapasitas pasti dua orang padahal normalnya empat orang. Kemudian biaya sarana transportasi masih menggunakan ketentuan separo dari kapasitas normal, kalau biasanya 50 sekarang hanua 25 orang. itu menambah biaya transportasi,” urai Hamid.

Diakui Hamid, naiknya biaya operasional Umrah ini memengaruhi minat jamaah untuk berangkat di kloter November ini.

Dalam pendataan calon jamaah oleh Kemenag beberapa waktu lalu, seluruhnya memutuskan untuk menunda perjalanan hingga situasi pandemi agak mereda.

“Yang jadi problem adalah jamaah yang sudah melunasi pembayaran sebelum pandemi. Dan sekarang masa pandemi dia harus berangkat ada konsekuensi karena sudah pasti harga biaya umrah naik. Harus ada koordinasi kalau tidak ditambah pasti travelnya yang pasti rugi,” tandasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati