Lasem Lalui Proses Panjang untuk Dapat Predikat Kota Pusaka

Rembang, Mitrapost.com Disetujuinya kawasan Lasem Kabupaten Rembang menjadi kota pusaka diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan budaya di kabupaten setempat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati. Ia mengungkapkan untuk mendapatkan predikat dan masuk dalam jaringan kota pusaka dunia, Lasem telah melalui beberapa tahapan yang berat.
“Dulu memang ada program kementaerian PUPR. untuk mengikuti program penataan klaster pusaka Lasem tahun 2012. Kementerian itu mau melihat apalakah klastes pusaka Lasem ini bisa masuk program beliau,” ungkap Yuni kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya kemarin.
Ia menceritakan, atas hasil diskusi antara Pemerintah Kabupaten Rembang dan beberapa komunitas di tahun 2015, disusunlah proposal untuk menjadi anggota Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) kepada kementerian.

Baca Juga :   Lasem Menjadi Tuan Rumah Temu Pusaka Indonesia 2021

Setelah proposal disepakati, disusunlah Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) untuk kawasan pusaka Lasem dengan estimasi kawasan seluas 60 hektar. Penyusunan RTBL selesai pada tahun 2017.
Setelah RTBL tuntas, di tahun 2018 selanjutnya dibuat Detail Enginering Design (DED) atau detail dan atas kawasan prioritas Lasem dengan rincian anggaran Rp 65 miliar.
“Lalu setelah ada Perpres (Peraturan Presiden) Nomer 79 tentang Percepatan Nasional pembangunan ekonomi kawasan di Provinsi Jawa Tengah Jawa Timur, 7 persen konsep itu saya masukkan di dalam anggaran itu. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang disapakati masuk Kota Pusaka Lasem akhirnya dapat anggaran ini,” lanjut Yuni.
Setelah terbitnya Perpres No 79 tersebut, DED Kota Pusaka Lasem kemudian direview oleh tim independen. Kemudian diputuskan bahwa kawasan kota pusaka diperluas menjadi 120 hektar dan anggarannya dinaikkan menjadi Rp 110 miliar.
Penataan Kota Pusaka Lasem sendiri dimulai pada Jumat (3/8) ditandai dengan peletakan batu pertama di kawasan alun-alun oleh pemkab anggota DPRD, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Rembang. Konsep penataan Kota pusaka Lasem sendiri adalah kota tolesansi nusantara dengan akulturasi budaya arsitektur Islam Jawa, Jawa Kuno, dan China. (*)

Baca Juga :   Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kota Lasem

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati