Mengutip CNBC Indonesia, berdasarkan buku ‘Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia’ Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2019, logam tanah jarang (LTJ) ini merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk ‘critical mineral’ yang terdiri dari 17 unsur.
Unsur tersebut antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).
Lalu mengapa banyak dunia yang mengincar? Agung mengungkapkan bahwa logam tersebut dapat menghasilkan belasan unsur, yangmana salah satunya yaitu industri baterai, nuklir, dari induknya yaitu monazite lalu beberapa unsur atau produk turunannya bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
“Disebut harta karun ya bisa dibilang begitu, karena memang potensi harganya luar biasa dan langka. Makanya mineral ini dapat dihargai sangat tinggi. Saat ini kita masih lakukan feasibility study, untuk pilot project sudah dilakukan dalam skala kecil, kita juga mengamankan sisa hasil penambangan kita,” imbuh Agung.