Rembang, Mitrapost.com – Untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19, Kabupaten Rembang berlakukan program layanan vaksinasi Covid-19 pada malam hari.
Muhammad Hanies Cholil Barro’ selaku Wakil Bupati Rembang menjelaskan, mayoritas masyarakat Rembang bekerja sebagai petani, saat musim hujan seperti sekarang aktivitas siang mereka meningkat. Sehingga tidak sempat mengikuti vaksinasi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
“Karena kalau siang masyarakat kami yang di desa ini sudah musim hujan. Sudah banyak yang ke sawah rata-rata sulit dijumpai. Di beberapa kecamatan ada yang sudah melakukan vaksinasi malam hari, ini metode baru. Kami atas nama pemerintah daerah mengapresiasi tenaga kesehatan (nakes) di tingkat Puskesmas. Langkah ini agar segera dipacu dan semakin longgar,” ungkap lelaki yang akrab disapa Gus Hanies itu saat ditemui Mitrapost.com, Jum’at (12/11/2021).
Inovasi program vaksinasi malam hari dilakukan demi mengejar target 70 persen di akhir bulan November. Dengan harapan, Kabupaten Rembang bisa turun level assesmen wilayah menjadi PPKM level 1 dan kegiatan masyarakat semakin longgar.
“Rembang saat ini sudah 58 persen capaian vaksinasinya. Kita target hingga Desember awal bisa 70 persen sehingga kita bisa masuk di level 1. Jadi sejak November awal kita terus push,” kata Gus Hanies.
Selain vaksinasi malam hari, inovasi lain sebelumnya juga telah diterapkan. salah satunya vaksinasi door to door atau vaksinasi keliling. Langkah ini untuk memfasilitasi para peserta vaksin golongan lansia atau golongan yang tidak memungkinkan untuk berangkat ke fasilitas layanan kesehatan.
Selain melakukan inovasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggandeng berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol) agar meyakinkan massanya untuk bersedia divaksin Covid-19.
Gus Hanies mengaku upaya Pemkab Rembang untuk memunculkan herd immunity telah membuahkan hasil, dibuktikan dengan kasus pasien Covid-19 aktif yang melandai dalam beberapa bulan terakhir.
“Alhamdulillah kasus aktif di Kabupaten Rembang tinggal enam di tiga kecamatan. RS Swasta dan RSUD juga nihil dari pasien covid-19. Tapi kami masih mengacu pada Imendagri terbaru,” tandas Hanies. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati