Ahli Sebut Varian Omicron Berbahaya dan Sudah ada di Indonesia

“Kalau secara deteksi, varian Omicron ditemukan di 11 November di Afrika Selatan itu karena mereka memiliki kemampuan WGS yang jauh (rendah) dibanding negara lain. Artinya, besar kemungkinan sebelum itu sudah ada, dan Afrika Selatan hanya ketempatan menemukan seperti halnya varian Beta itu,” jelasnya.

Selain itu, Dicky juga memprediksi varian Omicron ini salah satu penyebab kasus kenaikan Covid-10 di seluruh dunia.

Ia juga meminta agar pemerintah melakukan pemeriksaan WGS. Diantaranya,
Pertama adalah mereka yang sudah menerima vaksin covid-19 lengkap namun masih terpapar covid-19.

Kedua, kasus-kasus klaster level komunitas yang perlu dicari tahu penyebabnya.

Ketiga, hasil tes PCR di pintu masuk negara jika dinyatakan positif terutama dari negara yang masuk daftar merah.

Baca Juga :   Ikuti Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama, Ketua PCNU Pati: Halal

“Karena varian Omicron ini akan membuat 2022 menjadi tahun yang cukup kompleks prediksinya. Data imunitas sulit diprediksi, data surveilans, serologi. Dunia di akhir tahun setengah penduduk dunia sudah kebal. Tapi ada setengahnya yang masih rawan. Gelombang ketiga di 2022 jauh lebih kompleks dibandingkan gelombang di 2021,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati