Imam mengaku bahwa dirinya menempuh jalur panjang untuk menduduki pejabat eselon II ini.
“Benar-benar saya rasakan di Jateng, Pemprov sangat luar biasa, saya yang dulu bukan siapa-siapa dari Camat di Tegal daerah terpencil ikut open bidding tanpa apa-apa dan tidak memberikan apapun ke pimpinan, alhamdulillah lolos melalui seleksi terbuka. Yang penting ikuti alur seleksi tidak ada setoran sama sekali. Tidak ada,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa tahapan seleksi berjalan dengan asas terbuka dan transparan tanpa adanya suap. Hal ini dapat terjadi jika pimpinan tegas.
“Faktornya karena pimpinannya, yakni Pak Gubernur dan wakil gubernur sama sekali tidak mau menerima apa-apa dan tidak punya niatan seperti itu. Saya tidak tahu persis (sebelum era Ganjar), yang saya rasakan di Pemprov sekarang untuk jabatan tidak ada setoran, harus memberikan upeti tidak ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK di Bawen Kabupaten Semarang, Jumeri juga mendapatkan promosi jabatan menjadi Kepala Dinas Pendidikan Jateng.