“Harapan kami bisa mendapat perhatian dari Pemkab Batang, karena kami membutuhkan ruang terampil dan ruang pameran,” jelasnya.
Salah satu perupa, Arief Hadinata memamerkan karya rupa dengan judul “Sad Moment When I Was Young” yang memberikan arti kepada anak muda untuk terus bergerak menggapai cita-cita.
“Hujan di dalam bentuk karya ini diibaratkan suatu kendaraan melintasi zona waktu, karena hujan mengingat memorial masa lalu sebagai bentuk evaluasi. Ia menceritakan beberapa kendala di Batang, ketika anak muda bergerak dengan cita-citanya harus terhambat dengan kultur, sehingga cita-citanya dirusak realita,” terangnya.
Lebih lanjut, melalui karya seni tersebut, Arief ingin menggugah teman-teman atau anak-anak perupa generasi selanjutnya, untuk bisa melakukan apa yang diinginkan dengan pembuktian bahwa karya seni juga bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak bisa ditinggalkan.
“Sejauh ini sebenarnya anak-anak seni di Batang mempunyai semangat tinggi, hanya saja mereka harus diarahkan dan diberikan ruang agar aktifitas tidak terbatas,” ujar dia.