“Nantinya arah Margo Utomo yang melewati rel kereta hanya bisa dilewati khusus pejalan kaki dan sepeda saja. Untuk transportasi seperti becak dan motor tidak diperkenankan melewatinya, ini merupakan upaya bersama demi keselamatan warga dan wisatawan yang hendak berwisata ke Kota Yogya,” ujarnya.
Lanjutnya, Purwadi mengungkapkan, bagaimanapun perlintasan di rel kereta ini terlihat sering digunakan untuk nongkrong dan melihat kereta. Hal ini yang menjadi kekhawatiran akan pentingnya keselamatan terutama di rel kereta.
”Saat ini masih banyak yang nongkrong dan melihat kereta di pinggiran, namun ini sebenarnya tidak diperbolehkan. Karena dapat membahayakan warga yang dekat dengan kereta,” ujarnya.
Purwadi mengatakan, tujuan diberikan pembatasan ini agar semua selamat, serta dapat menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
”Untuk warga Kota Yogya mari bersama-sama menjadikan kota kita sebagai kota yang indah, nyaman dan aman. Bagaimanapun Malioboro ini sebagai ikon nya Yogya, mari kita rawat sehingga orang akan nyaman berada di kota kita,” jelasnya. (*)