Sempat di Harga Rp 19 Ribu, Kini Harga Kopi Pati Melejit

Selain warung kopi, serapan kopi terbanyak juga diambil dari pasar tradisional dan pesantren. Ia bahkan bercerita banyak petani yang sampai kuwalahan memenuhi kebutuhan kopi di pasar tradisional.

Dengan tren ini, Gunawan berharap kedepan petani kopi di Pati tidak lagi ketergantungan dengan serapan ekspor kopi dari luar negeri.

“Kalau dulu kita berangapan bahwa ekspor itu sesuatu yang bluar biasa. Ternyata dengan masuk di pasae lokal saja permintaannya luar biasa. Sekarang permintaan di pesantren-pesantren juga ramai,” sebutnya. (*)