Dijelaskan, selama pembangunan rel layang, satu jalur jalan akan ditutup, dan hal tersebut akan memberikan dampak pada lalu lintas dan masyarakat setempat. Sehingga, sosialisasi segera dilakukan pada masyarakat secara bertahap.
“Jalur kereta api bakal digeser ke kanan karena akan dibangun pondasi pada rel kereta api existing. Rel hanya dipindahkan dan tidak dibongkar karena tetap digunakan untuk lalu lintas Kereta Api (sekitar 60 perjalanan KA),” ujar Putu Sumarjaya.
Adapun penutupan Simpang Joglo dilakukan secara bertahap dan baru pada akhir 2022 ditutup, lantaran akan mulai dilakukan pengangkatan struktur jembatan.
“Sesuai timeline, pada akhir 2022 akan ditutup, karena memang cukup kompleks pengerjaannya. Alat yang digunakan untuk mengangkat cukup besar,” pungkasnya. (*)