Objek Wisata di Kota Semarang Alami Peningkatan Pengunjung Saat Nataru

Semarang, Mitrapost.com – Objek wisata yang ada di kota Semarang, mengalami peningkatan jumlah pengunjung Ketika libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Seperti yang tercatat di objek wisata Grand Maerokoco PRPP, jumlah pengunjung selama libur Hari Raya Natal dan tahun baru (Nataru), trend kunjungan mengalami peningkatan sekitar 50 sampai 100 persen, dibandingkan dengan weekend atau hari Sabtu dan Minggu sebelum Natal. Biasanya, pada hari Minggu, jumlah kunjungan sekitar 2 ribu orang sebelum Natal. Pada hari Minggu, saat libur Natal dan tahun baru, jumlah pengunjung mengalami kenaikan dua kali lipatnya, yakni sebanyak 4 ribu orang.

Direktur PRPP Jawa Tengah, Titah Listio Rini mengatakan, jumlah kunjungan wisata di Grand Maerokoco, khususnya selama libur Natal dan tahun baru, cukup bagus. Total pengunjung, selama satu pekan atau sejak Natal dan tahun baru di objek wisata yang menampilkan wahana Lumina, dengan mengusung konsep rumah adat mancanegara itu, mencapai sekitar 15 ribu orang.

“Pengunjung pada hari Minggu sebelum Nataru, sekitar 2 ribu orang. Tapi pada hari Minggu (26/12/2021) dan Minggu (2/1/2022) saat libur Nataru, pengunjung naik sua kali lipatnya, rata-rata jadi 4 ribu orang,”terangnya, saat dihubungi Halosemarang.id, Minggu (9/1/2022).

Dikatakan dia, sedangkan untuk pada hari biasa atau weekday sebelum Nataru, rata-rata tingkat kunjungan sebanyak 600 orang. “Saat selama libur Nataru, pada hari biasa jumlah kunjungan naik jadi sekitar 1.200 orang,”imbuhnya.

Lanjutnya, saat Hari Raya Natal tanggal 25 Desember 2021 sempat turun hujan, sehingga mempengaruhi jumlah kunjungan di Grand Maerokoco. “Namun, tetap ada peningkatan jumlah kunjungan, meski sempat siangnya turun hujan, dengan tingkat kunjungan naik 25 sampai 30 persen karena dipengaruhi faktor cuaca,”paparnya.

Seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung, pihak pengelola tetap mengedepankan pengunjung yang masuk ke dalam area wisata di anjungan wisata Jawa Tengah dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat.

“Kami fokuskan pengunjung untuk patuh prokes, dengan syarat masuk sudah divaksin dan sudah terskrining dengan aplikasi peduli lindungi. Mereka diwajibkan, scan barcode, aplikasi peduli lindungi, jika berwarna hijau atau kuning baru bisa boleh masuk,” katanya.

Hal ini diterapkan pengelola tempat wisata dengan wahana hutan mangrovenya, agar pengunjung merasa nyaman dan aman saat berwisata bersama keluarga.

“Kami juga mengingatkan pengunjung didalam area wisata yang sempat membuka masker saat akan berfoto, untuk diimbau memakai maskernya kembali. Jangan sampai prokes lengah, dan kami selalu ingatkan kepada pengunjung melalui petugas,” katanya.

“Adanya peningkatan, jumlah kunjungan di Grand Maerokoco, setelah adanya pelonggaran dari pemerintah yang saat itu masih berada di level 1 PPKM. Sehingga pengunjung di tempat wisata masih membolehkan 75 persen dari kapasitas. Kalau dari kapasitas Grand Maerokoco sendiri, maksimal sebanyak 7.500 orang, dari kapasitas 10 ribu orang,” terangnya.

Sementara itu, jumlah pengunjung di museum Lawang Sewu Semarang juga terlihat mengalami trend peningkatan mendekati libur Nataru. Berdasarkan data pengelola Museum Lawang Sewu, tercatat pada bulan Desember lalu, rata-rata jumlah kunjungan di museum Lawang Sewu saat hari Senin sampai Jumat (weekday) mencapai 1.300 pengunjung. Jumlah kunjungan tersebut, mengalami kenaikan 150 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan bulan November lalu. Sedangkan, untuk setiap weekend atau Sabtu dan Minggu, di bulan Desember, rata-rata jumlah kunjungan di angka 4.500 orang, atau naik sekitar 125 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan di bulan sebelumnya. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati