Rembang, Mitrapost.com – Kurdianto, seorang petani yang berasal dari Dukuh Kedungwatu, Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang berhasil mengelola sawah padi miliknya tanpa menggunakan pupuk urea.
Inovasi yang ia kembangkan berawal ketika dirinya menerima pelatihan oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sumber saat memberikan arahan tentang bagaimana cara mengurangi penggunaan pupuk urea.
Tak lama setelah itu, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Provinsi Jawa Tengah juga mengadakan pelatihan pemanfaatan pupuk organik menggunakan bahan dasar mikrobakteri. Lantas Kurdianto memanfaatkan ilmu dari kedua kegiatan tersebut.
Dirinya mengungkapkan, untuk memacu pertumbuhan tanaman dengan sistem vegetatif, Kurdianto memakai taoge atau buah maja. Sedangkan untuk generatif, memakai campuran umbi-umbian. Campuran tersebut juga berguna untuk mencegah tumbuhnya jamur pada tanaman.
“Dari sistem awal kocor (tanah disiram pakai gayung) waktu olah tanah, sekitar 200liter. Saat pengolahan tanah mikrobakteri dicampur dengan air, perbandingannya 1:2, setelah itu disemprot pupuk Jakaba yang kita buat sendiri “terang Kurdianto pada Selasa (25/01/2022).