Kudus, Mitrapost.com – Sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, kabupaten Kudus menggencarkan vaksinasi bagi lansia.
Bupati Kudus Hartopo bersama Forkopimda mengajak seluruh elemen bersiap dan fokus mengantisipasi lonjakan Covid-19 varian Omicron dalam rapat koordinasi di ruang rapat lantai IV Gedung Setda, Senin (7/2).
Berdasarkan data yang ada, saat ini di kabupaten Kudus terdapat sekitar 32 orang yang terkonfirmasi Covid-19.
Meskipun belum diketahui apakah termasuk varian Omicron atau tidak, Hartopo menyampaikan hal tersebut menjadi tanda agar seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
“Tren kasus Covid-19 saat ini mulai naik. Maka dari itu penerapan protokol kesehatan harus terus diperketat,” paparnya.
Pihaknya menyampaikan, rumah sakit telah mempersiapkan tempat tidur ICU, obat-obatan, APD tenaga Kesehatan, maupun oksigen dengan kapasitas yang aman. Namun, pihaknya meminta agar rumah sakit terus menambah stok.
“Skenario terburuk harus disiapkan. Paling tidak menyediakan 50 tempat tidur,” ucapnya.
Hartopo meminta agar tempat isolasi terpusat (isoter) segera disiapkan. Jika diperlukan, rekrutmen untuk tenaga kesehatan (nakes) segera dilakukan. Mengaca pada lonjakan kasus tahun lalu, Kabupaten Kudus kewalahan Sumber Daya Manusia (SDM) relawan nakes. Bupati memerintahkan agar OPD terkait segera berkoordinasi.
“Bangunan Akbid maupun Rusunawa segera disiapkan untuk tempat isoter. Nanti yang terkonfirmasi positif tanpa gejala bisa langsung dibawa ke sana,” paparnya.
Selain itu, pihaknya mengajak camat dan Forkopimcam saling membantu untuk menggenjot vaksinasi lansia. Hartopo menyampaikan, lansia menjadi orang yang rawan tertular Covid-19. Untuk saat ini, lansia diminta untuk tidak banyak beraktifitas di luar rumah.
“Mohon digenjot untuk vaksinasi lansia, karena lansia apalagi dengan komorbid rawan tertular Covid-19. Apalagi penularan Omicron lebih cepat dari varian Delta,” tuturnya.
Pengetatan dan penyekatan akan segera dilakukan, begitu juga pengetatan di tempat wisata. Terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pihaknya bersama Forkopimda masih terus mengevaluasi.
“Kami akan mempertimbangkan dan mengevaluasi pelaksanaan PTM mengingat beberapa satgas sekolah belum maksimal,” pungkasnya (*).
Redaksi Mitrapost.com