Wayang Lasem, Seni Hasil Akulturasi Budaya Jawa-Tionghoa yang Kian Meredup

Rembang, Mitrapost.com – Wayang gagrak Lasem merupakan kesenian asli dari Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang yang bersinar di era tahun 1990-an. Kesenian ini cukup unik karena tidak sembarang dalang bisa menguasai pementasan wayang gagrak Lasem.

Salah satu budayawan Lasem, Yon Suprayoga menjelaskan, wayang gagrak Lasem terbilang sulit bahkan hanya dalang tertentu saja yang bisa memainkannya. Sebab, iringan gamelan dalam gelaran wayang ini harus bernada slendro dan tidak boleh nada pelog.

“Gamelannya yang mengiringi harus slendro, kalau pelog sudah tidak bisa, nada slendro itu menggambarkan suasana yang megah namun sunyi, muram namun tenang, sunyi dan mengandung harapan. Berbeda dengan pelog yang menggambarkan suasana gagah perkasa, dan agung. Makanya, ini salah satu yang menjadikan kesulitan kalau mementaskan. Mulai dari awal sampai akhir harus slendro semua, tidak boleh ada pelog,” imbuhnya.

Baca Juga :   Rencana Strategi Pemkab Rembang Turunkan Angka Kemiskinan

Wayang gagrak Lasem merupakan induk dari wayang gagrak yang ada di beberapa daerah lain. Seperti wayang gagrak Solo, wayang gagrak Jogja, wayang gagrak Kebumen, dan di wilayah lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati