Rembang, Mitrapost.com – Pasca minyak goreng, kini kedelai impor juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Hal itu turut dikeluhkan oleh sejumlah produsen tempe di Kabupaten Rembang.
Kenaikan harga kedelai impor dikeluhkan oleh sejumlah produsen tempe di Kabupaten Rembang. Sri Ungatminah, salah satu pemilik usaha tempe daun jati di Desa Sumberejo, Kecamatan Rembang mengatakan, kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Harga kedelai impor yang semula Rp9.000 kini naik hingga di angka Rp11.000. Artinya, kenaikan harga tersebut mencapai 25%.
Kenaikan harga yang cukup signifikan ini tentu membuat sebagian besar produsen tempe merugi. Pasalnya, kedelai merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tempe.
“Untuk menyiasati agar tidak merugi kami mengurangi ukuran tempe. Satu ikat tempe daun jati isinya 10 bungkus, harga masih sama yaitu Rp4.000,” katanya.
Ia mengeluhkan, dengan adanya kenaikan harga ini, usaha miliknya kini mengalami penurunan keuntungan. Bahkan omzet yang didapatkan, hanya bisa mempertahankan usaha agar tidak sampai tutup.