Pati, Mitrapost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, sangat menyanyangkan perihal kenaikan kedelai import ini. Pasalnya, hal itu sangat membebani para pelaku usaha kecil pembuat tempe dan tahu.
Pihak Dewan Pati juga mendorong pemerintah agar mempunyai kebijakan, terkait kenaikan harga kedelai import tersebut, agar usaha mereka tetap berjalan.
” Saya mendorong ada kebijakan khusus dari pemerintah agar usaha mereka tetap jalan, serta kesejahteraan para pengrajin tahu tempe ini terjamin, ” ujar Muntamah selaku Anggota komisi D DPRD Pati, saat dihubungi mitrapost.com, Selasa 22/2/22, via telepon.
Ia juga mengatakan, di sisi lain tahu dan tempe sudah menjadi makanan yang penting untuk mencukupi kebutuhan protein masyarakat, dengan harganya yang terjangkau oleh semua lapisan.
Pasalnya, kenaikan kedelai ini sangat membebani para pelaku usaha tempe tahu di Kabupaten Pati, untuk kelancaran produksi mereka.
Harga kedelai di awal pandemi Rp 6.800 per Kilogram, merangkak naik sampai tembus Rp 10.000 per Kilogramnya.